Tugas Pendahuluan 2



 1. Kondisi[kembali]

Modul 3 Percobaan 2 Kondisi 2
Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 2.a dan beri diode dengan posisi terbalik setelah IC counter

 2. Gambar Rangkaian Simulasi [kembali]



 3. Video Simulasi [kembali]





 4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

      Rangkaian ini merupakan rangkaian counter up and down dan berjenis syncronous counter karena input dari ke dua IC diparalelkan dan ini menandakan input yang sama dalam waktu yang sama. Pada Rangkaian digunakan IC 74193. Fungsi IC 74193 adalah akan melakukan pencacahan dari 0000 sampai 1111 atau 0 sampai 15 dalam bilangan desimal atau dengan kata lain IC ini adalah IC counter modulo 16.

Dimana pada tiap IC memiliki 8 input yaitu pin D0, D1, D2, D3, UP, DN, PL, dan MR. Pin D0, D1, D2, D3 berguna untuk meneruskan input dari switch ke dioda lalu diteruskan ke outputnya yaitu logicprobe. Pin Up berfungsi apabila kita ingin menghitung maju, Pin DN berfungsi apabila kita ingin menghitung mundur, dan MR berfungsi untuk mereset hitungan biner menjadi 0 kembali, dan PL untuk mempertahankan output bilangan tertinggi.  Jadi, ketika ingin melakukan perhitungan maju, maka pin Up dihubungkan dengan clock, dan begitupun ketika ingin melakukan perhitungan mundur maka pin DN dihubungkan ke clock.

Untuk IC tipe 74193, terdiri atas 8 inputan dan 6 output. Untuk bagian input D0 dihubungkan ke B4, D1 dihubungkan ke B5, D2 dihubungkan ke B6, dan D3 dihubungkan ke B7. Sedangkan untuk input UP dihubungkan ke B1, DN dihubungkan ke B2, PL dihubungkan ke B3 dan MR dihubungkan ke B0.

Pada rangkaian ini output akhirnya akan menyebabkan logicprobe menampilkan logika 0 dengan kata laian tidak dapat menyala atau tidak dapat bekerja, dikarenakan sebelum logicprobe terdapat diode yang dipasang terbalik, sehingga arus akan diblok oleh diode dan kita juga tidak dapat melihat total biner yang akan dihitung.

 5. Link Download [kembali]













Tugas Pendahuluan 1



 1. Kondisi[kembali]

Modul 3 Percobaan 1 Kondisi 18
Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 1, ganti probe dengan led Merah

 2. Gambar Rangkaian Simulasi [kembali]


 3. Video Simulasi [kembali]





 4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

      Rangkaian asynchronous binary counter ini bekerja dengan prinsip pembagi frekuensi (frequency divider). Setiap flip-flop di dalam IC counter akan membagi frekuensi clock yang masuk menjadi setengahnya. Bit paling rendah (Q0) membagi frekuensi clock input menjadi 2 (DIV2), lalu keluarannya digunakan untuk menghasilkan bit berikutnya (Q1) yang membagi lagi menjadi 5 (DIV5). Dengan cara ini, keluaran counter secara keseluruhan menunjukkan hasil hitungan biner yang bertambah satu setiap datangnya pulsa clock pada masing-masing DIV. DIV2 akan toggle dan DIV5 akan menghitung dari biner 0-4,  pola nyala LED mencerminkan bilangan biner sesuai dengan hasil pembagian frekuensi dari clock utama.

Sementara itu, pada rangkaian kedua (1b), clock dan reset sudah dihubungkan sesuai dengan konfigurasi standar IC 74LS90 dan 7493 sebagai pembagi frekuensi. Dengan penyusunan ini, setiap keluaran menghasilkan pola biner yang runtut. Oleh karena itu, LED pada rangkaian kedua akan menyala mengikuti urutan hitungan biner yang benar mulai dari 0000, 0001, 0010, dan seterusnya tanpa loncatan angka.

 5. Link Download [kembali]













MODUL 3


                                                            [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]




1. Tujuan[Kembali]

  1. Merangkai dan menguji operasi logika dari Counter Asyncron dan Counter Syncronous. 
  2. Merangkai dan menguji aplikasi dari sebuah Counter. 
  3. Merangkai dan menguji aplikasi dari sebuah Shift Register.

2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. DL2203C Module D’Lorenzo 
    Gambar 3.1 DL2203C Module D’Lorenzo

  2. DL2203S Module D’Lorenzo 
    Gambar 3.2 Module DL2203S Module D’Lorenzo

  3. Jumper
    Gambar 3.3 Kabel Jumper
    1. Panel DL 2203C
    2. Panel DL 2203D
    3. Panel DL 2203S
    4. Jumper

3. Dasar Teori [Kembali]

Counter  

Counter  adalah  sebuah  rangkaian  sekuensial  yang  mengeluarkan  urutan statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan  dengan  teknologi  digital,  biasanya  untuk menghitung  jumlah kemunculan  sebuah  o kejadian/event  atau  untuk menghitung  pembangkit  waktu. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1 . Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter syncronous.   

a. Counter Asyncronous   
Counter  Asyncronous  disebut  juga Ripple Through  Counter  atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dan “0” ke “1”) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop  yang  paling  ujung  saja  yang  dikendalikan  oleh  sinyal  clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dan masing-masing flip-flop sebelumnya.

 

Gambar 3.3 Rangkaian Counter Asyncronous
   
  syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flipflop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip- flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.

 

          Gambar 3.4 Rangkaian Counter Syncronous


3.3.2 Shift Register
Register geser (Shift Register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori sementara, data yang tersimpan didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan. Register geser juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau data paralel ke seri. Ada empat tipe register yang dapat dirancang dengan kombinasi masukan dan keluaran dan kombinasi serial atau paralel :

1. Serial in serial out (SISO)
Pada register SISO, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip-flop kedua menerima masukan dari flip-flop pertama dan seterusnya.

Gambar 3.5 Serial In Serial Out

2. Serial in paralel out (SIPO)
Register SIPO, mempunyai satu saluran masukan saluran keluaran sejumlah flip-flop yang menyusunnya. Data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara serentak (secara paralel). Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.

Gambar 3.6 Serial In Paralel Out

3. Paralel In Serial Out (PISO)
Register PISO, mempunyai jalur masukan sejumlah flip-flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan di kendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu per satu (secara serial).

Gambar 3.7 Paralel In Serial OutParalel In Paralel Out (PIPO)


Register PIPO, mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada jenis ini data masuk dan keluar secara serentak.


Gambar 3.8 Paralel In Paralel Out


4. Percobaan [Kembali]




Laporan Akhir 2



 1. Jurnal[kembali]







 2. Alat dan Bahan [kembali]

Gambar 2.1 DL2203C Module D’Lorenzo 

Gambar 2.2 DL2203S Module D’Lorenzo 

Gambar 123 Jumper

Alat yang di gunakan :

1. Panel DL 2203C
2. Panel DL 2203S
3. Jumper.
     

 3. Rangkaian Simulasi [kembali]

        Percobaan 2


Rangkaian pada modul

Rangkaian Pada Percobaan



  4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Prinsip Kerja T Flip Flop

T Flip Flop sebenarnya bisa diperoleh dari J-K Flip Flop dengan menghubungkan j dan k akan menjadi satu input yaitu T. Pada rangkaian ini, saklar B1 dihubungkan ke set (S),  T dihubungkan ke Vcc sehingga memberi logika 1 ke input (T=1), B0 dihubungkan ke reset (R), dan B2 diabaikan karena don’t care.

Dengan B0=0, maka input reset dalam keadaan aktif, artinya keluaran Q akan dipaksa menjadi 0 secara asinkron, tanpa menunggu pulsa clock. 

Secara umum:

  • Jika T=0, maka setiap tepi clock flip flop tidak berubah (hold).

  • Jika T=1, maka pada setiap falling edge clock, keluaran Q akan toggle.

  • Tetapi pada kondisi khusus percobaan ini, karena reset aktif (B0=0), maka output Q dipaksa 0 meskipun T=1.

 5. Video Rangkaian [kembali] 





Video Percobaan 2

 6. Analisa [kembali]










 7. Link Download [kembali]
















   

    

Laporan Akhir 1



 1. Jurnal[kembali]







 2. Alat dan Bahan [kembali]

Gambar 2.1 DL2203C Module D’Lorenzo 

Gambar 2.2 DL2203S Module D’Lorenzo 

Gambar 123 Jumper

Alat yang di gunakan :

1. Panel DL 2203C
2. Panel DL 2203S
3. Jumper.
     

 3. Rangkaian Simulasi [kembali]

       Percobaan 1


Rangkaian pada modul

Rangkaian Pada Percobaan



  4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Prinsip Kerja J-K Flip Flop (falling edge triggered)

J-K Flip Flop akan mengubah keluarannya hanya pada saat falling edge clock, yaitu ketika sinyal clock berubah dari logika 1 ke 0. Pada kondisi ini, kombinasi input J dan K menentukan keadaan Q berikutnya. Jika J=0 dan K=0 maka keluaran tetap (hold), jika J=0 dan K=1 maka Q di-reset menjadi 0, jika J=1 dan K=0 maka Q di-set menjadi 1, sedangkan jika J=1 dan K=1 maka Q akan toggle atau berbalik dari keadaan sebelumnya. ketika rising edge clock, keluaran Q tetap stabil.

Prinsip Kerja D Flip Flop (rising edge triggered)

D Flip Flop bekerja dengan prinsip bahwa keluarannya hanya berubah pada saat rising edge clock, yaitu ketika sinyal clock berubah dari logika 0 ke 1. Pada saat itu, nilai keluaran Q akan langsung mengikuti nilai input D. Jika D=1 maka Q menjadi 1, dan jika D=0 maka Q menjadi 0. Di antara tepi naik clock, keluaran tidak berubah sehingga D Flip Flop berfungsi sebagai penyimpan data sinkron yang hanya memperbarui output ketika terjadi rising edge.

 5. Video Rangkaian [kembali] 



Video Percobaan 1

 6. Analisa [kembali]









 7. Link Download [kembali]
















   

    

Tugas Pendahuluan 2

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Kondisi 2. Gambar Rangkaian Simulasi 3. Video Simulasi 4. Prinsip Kerja Rangkaia...